Tuesday, December 25, 2012

8 tahun tsunami 2004.

Malam ini dingin sekali, jakarta baru saja diguyur hujan yang amat deras sedari sore. Benar benar cuaca yang langka untuk kota yang sangat sumpek dan polusi ini, ah diluar apapun itu, malam ini gw ingin berbagi kisah, kisah sedih dan tragis tentang 8 tahun tsunami di kampung gw tercinta Nanggroe Aceh Darussalam (betapa pun orang menertawakan dan meremehkan mu, engkaulah kampung tercinta hingga nafas terakhir)

Tulisan ini gw buat setelah membaca blog sepupu gw http://si-ojan.blogspot.com/2012/12/berbagi-kisah-tsunami-aceh-26-desember_3790.html , dia hidup dari lahir di banda aceh, dia saksi mata langsung bagaimana keganasan tsunami di kala itu, silakan langsung menuju kesana kalau ingin membaca.

Gw mencoba menggambarkan kondisi saat itu dari sudut pandang gw yang tinggal di jakarta. Pada tragedi ini, gw kehilangan 4 keluarga inti dari pihak ayah (nenek-cecek-mimi-sepupu)..Innalillahi wa innalilahi rajiun, semoga aje ane berjumpa sama mereka saat berpulang ke akhirat nanti amin!

Pagi itu, minggu cerah, gw sudah mulai tergila-gila gitar saat itu, kelas 2 SMA, gw dan bokap udah janjian mau ke MG panglima polim(toko musik bilangan jaksel) untuk benerin gitar cort X6 gw yg lawas itu. Tiba tiba berdering telfon dari nyakwa ana (tante gw, yang tinggal di banda aceh).." banda aceh gempa besar sekali, motor si ojan rusak berat karena jatuh, banyak perabotan jatuh..minta doa nya ya..".
Sekeluarga gw pun kalut dan mencari kabar, jam 12 didapat kabar dari dek gam (adek nyokap) yang tinggal di lhokseumawe, disana ada banjir dari air laut tapi dangkal dan air nya hitam pekat. Banjir yang aneh, tapi kita belum dapat kabar dari keluarga di banda aceh akibat sinyal yang terus sibuk. Jam 2 siang metro TV mengabarkan dahsyat nya , tsunami di pesisir pantai meulaboh, seketika itu pula lah kita mulai panik, ini bukan bencana biasa kelihatannya!!

hari selasa, H+2 dari tsunami, bokap nekat berangkat ke aceh bagaimana pun caranya. Berikut penuturan ceritanya di kala itu.Dengan modal nekat dia naik pesawat ke medan dan dijemput teman nya dan langsung menuju banda aceh saat itu juga. Waktu tempuh 12 jam, memasuki aceh utara pemandangan mulai mencekam ,mayat orangbergelimpangan di pinggir jalan seperti pasar ikan, banyak barak pengungsi seadanya, listrik mati, dan juga banyak orang orang yang berjalan kaki tanpa tahu arah untuk mencari pertolongan, ini benar benar dahsyat bahkan teman bokap yang mengantarnya naik mobil pun tidak tahu apa yang terjadi di banda aceh secara mendetail, informasi adalah barang mahal dikala itu, semua listrik sinyal telfon dan bensin nihil. Dan benar saja saat bokap memasuki wilayah banda aceh, kota itu sudah menjadi kota hantu, semua sudut kota dipenuhi mayat manusia, bau busuk tidak dapat dihindari, bangunan rusak dari ujung ke ujung, sampah bertebaran dan menumpuk setinggi bangunan lantai 3. Bokap langsung mencari tahu bagaimana nasib rumah nenek gw dan benar saja rumah nenek gw sudah rata dengan tanah, tidak ada yg tersisa, hanya fondasi, rumah nenek memang cuma berjarak 1 km dari garis pantai (daerah cadek), mengingat dahsyatnya tsunami waktu itu yang berkecepatan 300 km/jam(setara mobil kimmi raikonen di track lurus sirkuit catalunya) maka wajar saja rumah nenek gw hancur lebur,. seketika itu bokap lemas dan tidak bisa berdiri membayangkan apa yang terjadi dengan penghuni rumah. Lalu dia singgah ke rumah adik nya di darusalam, wilayah yang aman dari tsunami, sesampai disitu meledaklah isak tangis dan pelukan erat dari bokap dan adik nya. Sudah mutlak jelas hari itu ombak tsunami menelan bulat bulat daerah itu, tidak ada harapan lagi... Hanya keikhlasan yang bisa dilakukan malam itu.

Sisa hari bokap di banda aceh, dihabiskan dengan mencari jenazah ibu-adik-keponakan nya, bensin motor sudah habis, bensin di spbu juga semua habis, kondisi kota kacau balau, dengan modal sepeda bokap menelusuri kota dan mencari jenazah di antara ratusan ribu jenazah. Miris dan luar biasa, satu persatu jenazah bokap datangi dan perhatikan dengan seksama , mungkin ditotal-total ada ratusan jenazah yang bokap perhatikan satu satu, tetap nihil.. Allah memilih jalan lain, bokap kehilangan ibu-adik-keponakan tanpa bisa melihat fisik jenazahnya.. Mengutip kata ebiet g.ade, "Anugerah dan Bencana adalah kehendak-Nya"

Kembali ke sudut pandang gw, gw di jakarta mengalami kekalutan yang amat dalam,setiap hari gw dan nyokap dan adik adik cuma bisa menangis, dan melihat metro TV tentang perkembangan tsunami, memperhatikannya dengan seksama, sambil berdoa pada Allah Swt. Apalagi setelah mendengar kabar dari bokap kalau tidak ada yang selamat dari rumah nenek, semakin lemas lah gw sekeluarga. Itu adalah waktu yang sangat berat bagi gw sekeluarga...Musibah ini datang begitu cepat tanpa bisa diduga, maha besar Allah dengan segala kuasanya.

Berbagai ucapan bela sungkawa datang dari teman-teman di sekolah,Yang heran dan menjijikan, masih banyak saja yang bercanda dengan musibah ini. "weit val, ga panen ganja dong nih??...","mampus tuh orang aceh sibuk aja sih mau merdeka","itu karena orang aceh sibuk saja jual ganja",dsb. Gw hampir baku hantam dengan temen SMA gw gara-gara becandaan ini. Well, becanda itu sebuah keharusan dalam hidup gw, tapi ada beberapa hal yang tidak bisa dijadikan bercanda, ada beberapa hal dimana kita harus tau kalau itu adalah perisitiwa yang sangat menyesakan bagi pihak lain, dimana hal sebegitu menyakitkan kita masih bercanda dan senda gurau maka jangan lagi mengaku menjadi manusia yang punya akal sehat!



musibah itu sangat luar biasa melibatkan banyak negara dan termasuk bencana alam terbesar dalam 200 tahun terakhir. Hikmah nya aceh berdamai setelah peristiwa itu, setelah konflik 30 tahun tanpa henti.

semoga saja gw dan lo semua yang membaca bisa mengambil pelajaran dari tulisan pendek ini. :)

                                                                       
                                                                     in memoriam : nenek - mimi - cecek - anak cecek



AL FATIHAH>.

Foto foto tsunami 2004









Banda aceh 2012




2 comments:

  1. wuiiihh abang belajar bikin blog yaa.. nice blog :) btw, dulu kan om agus juga samperin kesana ikut jadi relawan, sambil nyari keluarga tapi ga ketemu :(

    ReplyDelete
  2. iyah..makasih ya udah di cek..oh waktu itu om agus kesana juga ya, he must has tousand stories to tell :)

    ReplyDelete